Lebih baik bagi saya hari ini untuk melihat ke depan tentang apa yang akan dihadapi baik medis maupun nonmedis serta mempersiapkan diri luar dalam. Setelah didiagnosis kanker dan menjalani rangkaian pemeriksaan sepanjang tahun 2017, setiap malam saya hanya berdoa bisa bangun esok paginya dalam kondisi sehat bersemangat dan mampu memberikan manfaat bagi orang-orang yang dicintai.
Bagi saya, itu resolusi. Sebuah ingin sekaligus janji, apabila kelak dipanggil pulang, saya sudah harus dalam batas maksimal jadi manusia sejati.
Manusia sejati? Iya. Manusia yang sebaik-baiknya memberi manfaat. Saya pikir itu lebih baik ketimbang melihat ke belakang dan menyesali diri, kenapa bertahun-tahun sebelumnya belum banyak memberikan manfaat dan terlalu egosentris. Waktu tidak bisa diputar ke belakang. Mesin waktu cuma milik Doraemon dan Nobita. Melihat ke depan maknanya mempersiapkan waktu berikutnya dengan berbuat sebagus-bagusnya di waktu sekarang.
Waktu tulisan ini saya buat, Desember sudah di penghujung. Dua hari ke depan, jika masih diberi umur, saya akan berpijak di tahun 2018. Setahun bakal terlewati dalam perjalanan pencarian untuk menegakkan diagnosis kanker yang disebutkan. Sejak awal tahun saya memberanikan diri untuk fokus dalam pemeriksaan medis atas diagnosis dokter juga mencari second opinion. Dua dokter Spesialis Bedah Urologi dari rumah sakit yang berbeda mendiagnosis saya menderita kanker kandung kemih dan menyarankan biopsi untuk menegakkan diagnosis.
Setelah menerima diagnosis yang sama dari dua dokter di rumah sakit yang berbeda, saya memutuskan untuk datang ke dokter lain di rumah sakit lain awal tahun 2017. Sebelum sampai ke tahapan biopsi, pemeriksaan ulang dari awal dijalani. Namun dokter tidak menemukan hasil yang terang untuk menyarankan biopsi. Bersamaan dengan itu, sesekali saya masih merasakan symptomnya. Dokter yang ini menyarankan saya untuk hidup lebih sehat berkualitas secara fisik dan mental. Jika muncul kembali symptomnya, ia meminta saya langsung datang kembali segera.
Bukannya tenang, saya malah jadi gelisah. Sebenarnya saya sakit apa?
Lalu semua berjalan di luar ekspektasi. Sepanjang tahun saya masih bisa beraktivitas normal, walau lebih cepat merasa lelah. Survivor kanker yang menulis buku dan bukunya jadi penyemangat saya, telah menemui ajal lebih dulu. Membuat saya merinding. Sekaligus takut. Sementara survivor lainnya bisa melanjutkan hidup berkualitas, menulis buku, dan menginspirasi. Tidak ada yang kuasa soal usia selain Dia.
Selain menempuh jalur medis, saya mencoba untuk menerapkan pola hidup sehat seperti disarankan para herbalist. Terinspirasi dari buku yang ditulis Arie Primadewi berjudul Think Pink-Kanker Awal Hidup Berkualitas, saya coba menerapkan food combining pelan-pelan. Buku yang memuat pengalaman pribadi Arie dalam menghadapi vonis kanker payudara ini, membuat saya tersadar bahwa kanker itu dibangunkan oleh gaya hidup. Terlepas dari ada banyak variabel aspek yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Saya baru didiagnosis, belum vonis, rasanya sudah tak menentu. Mungkin ini cara Sang Pencipta menegur saya untuk memperbaiki pola hidup. Secara fisik dan mental, saya harus rejuvening di 2018. Agar setiap waktu ke depan apapun yang terjadi, tetap bisa berpikir dan bersikap positif. Salah satu pikiran positif adalah, jika benar sel-sel kanker itu mulai menggerogoti tubuh saya, harusnya saya sudah sangat kurus sekarang. Tapi kenyataannya saya tidak kehilangan berat badan.
Berharap bahwa dokter salah mendiagnosis, saya menenangkan diri dengan cara berpikir dan bersikap positif. Saya masih punya waktu memulai kembali hidup lebih sehat untuk mengalahkan sel-sel kanker jika memang mereka baru akan bangun. Karenanya, saya bertekad di tahun 2018 harus lebih sehat, semangat, dan bermanfaat.
Dalam benak saya tertanam, harus bersikap sehat dan berpikir diri sehat. Sugesti. Berharap dengan begitu saya tidak lagi merasakan symptomnya. Saya terobsesi menyihir pemikiran bahwa saya sehat. Kalaupun ada gangguan, saya akan berjuang untuk bertahan secara positif dan berkualitas.
Bagi saya, itu resolusi. Sebuah ingin sekaligus janji, apabila kelak dipanggil pulang, saya sudah harus dalam batas maksimal jadi manusia sejati.
Manusia sejati? Iya. Manusia yang sebaik-baiknya memberi manfaat. Saya pikir itu lebih baik ketimbang melihat ke belakang dan menyesali diri, kenapa bertahun-tahun sebelumnya belum banyak memberikan manfaat dan terlalu egosentris. Waktu tidak bisa diputar ke belakang. Mesin waktu cuma milik Doraemon dan Nobita. Melihat ke depan maknanya mempersiapkan waktu berikutnya dengan berbuat sebagus-bagusnya di waktu sekarang.
Waktu tulisan ini saya buat, Desember sudah di penghujung. Dua hari ke depan, jika masih diberi umur, saya akan berpijak di tahun 2018. Setahun bakal terlewati dalam perjalanan pencarian untuk menegakkan diagnosis kanker yang disebutkan. Sejak awal tahun saya memberanikan diri untuk fokus dalam pemeriksaan medis atas diagnosis dokter juga mencari second opinion. Dua dokter Spesialis Bedah Urologi dari rumah sakit yang berbeda mendiagnosis saya menderita kanker kandung kemih dan menyarankan biopsi untuk menegakkan diagnosis.
Setelah menerima diagnosis yang sama dari dua dokter di rumah sakit yang berbeda, saya memutuskan untuk datang ke dokter lain di rumah sakit lain awal tahun 2017. Sebelum sampai ke tahapan biopsi, pemeriksaan ulang dari awal dijalani. Namun dokter tidak menemukan hasil yang terang untuk menyarankan biopsi. Bersamaan dengan itu, sesekali saya masih merasakan symptomnya. Dokter yang ini menyarankan saya untuk hidup lebih sehat berkualitas secara fisik dan mental. Jika muncul kembali symptomnya, ia meminta saya langsung datang kembali segera.
Bukannya tenang, saya malah jadi gelisah. Sebenarnya saya sakit apa?
Lalu semua berjalan di luar ekspektasi. Sepanjang tahun saya masih bisa beraktivitas normal, walau lebih cepat merasa lelah. Survivor kanker yang menulis buku dan bukunya jadi penyemangat saya, telah menemui ajal lebih dulu. Membuat saya merinding. Sekaligus takut. Sementara survivor lainnya bisa melanjutkan hidup berkualitas, menulis buku, dan menginspirasi. Tidak ada yang kuasa soal usia selain Dia.
Selain menempuh jalur medis, saya mencoba untuk menerapkan pola hidup sehat seperti disarankan para herbalist. Terinspirasi dari buku yang ditulis Arie Primadewi berjudul Think Pink-Kanker Awal Hidup Berkualitas, saya coba menerapkan food combining pelan-pelan. Buku yang memuat pengalaman pribadi Arie dalam menghadapi vonis kanker payudara ini, membuat saya tersadar bahwa kanker itu dibangunkan oleh gaya hidup. Terlepas dari ada banyak variabel aspek yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Buku yang menginspirasiku untuk mengawali hidup berkualitas setelah ketakutan akan kanker |
Berharap bahwa dokter salah mendiagnosis, saya menenangkan diri dengan cara berpikir dan bersikap positif. Saya masih punya waktu memulai kembali hidup lebih sehat untuk mengalahkan sel-sel kanker jika memang mereka baru akan bangun. Karenanya, saya bertekad di tahun 2018 harus lebih sehat, semangat, dan bermanfaat.
Dalam benak saya tertanam, harus bersikap sehat dan berpikir diri sehat. Sugesti. Berharap dengan begitu saya tidak lagi merasakan symptomnya. Saya terobsesi menyihir pemikiran bahwa saya sehat. Kalaupun ada gangguan, saya akan berjuang untuk bertahan secara positif dan berkualitas.
Saya ingin sehat, karenanya saya berusaha berpikir dan bersikap positif |
Lebih Sehat
Di tahun 2017, saya masih kesulitan untuk olah raga secara rutin. Begitupun konsumsi makanan sehat belum konsisten. Berat badan saya juga masih kelewat. Tantangan untuk bisa hidup lebih sehat di 2018 tidak sedikit jadinya. Lebih-lebih lagi aktivitas saya sebagai ibu bekerja kantoran dengan jarak tempat tinggal yang cukup jauh dari tempat kerja.
Setiap hari, saya menggunakan jasa KRL Commuterline Jabodetabek untuk berangkat pulang kerja Depok-Jakarta. Aduhai penuhnya sampai-sampai tak bisa bergerak. Badan terasa seperti "habis digebukin" kalau sudah pulang kerja.
Setiap hari, saya menggunakan jasa KRL Commuterline Jabodetabek untuk berangkat pulang kerja Depok-Jakarta. Aduhai penuhnya sampai-sampai tak bisa bergerak. Badan terasa seperti "habis digebukin" kalau sudah pulang kerja.
Beginilah yang saya jalani setiap berangkat pulang kerja di KRL Commuterline |
Saya butuh stamina prima. Setiap hari. Belum lagi kedua buah hati yang sedang aktif-aktifnya selalu menunggu untuk beraktivitas bersama setelah saya pulang kantor. Makan bergizi cukup itu harus. Buah-buahan dan sayuran segar jadi menu wajib setiap hari. Dimakan sebelum makan yang lainnya. Porsinya besar.
Terkadang, saya merasa lebih cepat lelah jika kurang istirahat malam hari. Saya suka menulis dan membaca dengan tenang di malam hari setelah anak-anak tertidur pulas. Jadinya tidur larut malam deh. Sampai lupa bahwa besok harus bangun pagi untuk kerja.
Kalau sudah lengah, biasanya saya ambruk juga. Masuk angin atau flu disertai radang. Sinyal resmi tubuh kalau kelewat beban. Duh, sakit jangan kelamaan. Itu mindset saya. Jadi termotivasi deh untuk balik sehat lagi.
Motivasi untuk segera pulih dari sakit sangat dibantu dengan mengkonsumsi multivitamin dan mineral yang tepat. Saya mengandalkan Theragran-M untuk ini, yang mengandung vitamin untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit. Sudah diresepkan oleh para dokter selama 40 tahun, suplemen ini mengandung kombinasi vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan yaitu vitamin A, B, C, D, dan E serta mineral esensial yaitu Magnesium dan Zinc.
Theragran-M jadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan, mengembalikan, dan menjaga daya tahan tubuh serta mempercepat proses penyembuhan. Iyalah, kalau sakit jangan lama-lama. Bisa repot urusannya. Akan banyak pekerjaan dan tugas terbengkalai. Banyak hal mengasyikkan juga yang akan terlewat. Rugi ah.
Kita tahu bahwa kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh serta timbulnya berbagai penyakit. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara kekurangan Magnesium dan Zinc dalam tubuh dengan manifestasi alergi, infeksi serta penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan virus. Apabila kebutuhan nutrisi, vitamin, dan mineral ini tidak dapat dicukupi melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari, kita memang butuh suplemen sebagai sumber asupannya.
Selalu sedia suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang tidak tercover dari asupan makanan sehari-hari |
Belajar dari kondisi kesehatan di sepanjang tahun 2017, maka tahun depan saya bertekat untuk lebih fokus menjaga kesehatan. Caranya? Tentu saja dengan cara yang fun dan menyenangkan yaitu:
1. Tidur dan bangun lebih awal untuk sholat malam atau aktivitas menulis
2. Berangkat ke kantor lebih pagi agar masih dapat udara segar dan pulang disiplin tepat waktu
3. Olahraga senam sedapat mungkin setiap Jumat pagi di kantor, kalau bisa jangan sampai absen kecuali dinas luar
4. Ikut yoga di kantor sepulang jam kerja setiap Rabu sore
5. Bersepeda atau jalan pagi setiap Sabtu dan Minggu pagi supaya fresh
6. Melanjutkan food combining dan mengurangi makan nasi, mengurangi minuman bersoda dan berwarna untuk lebih banyak minum air putih hangat
7. Disiplin mengatur waktu supaya semua kegiatan bisa dilaksanakan sesuai prioritas
8. Meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman sekedar bercengkerama, berkumpul dengan komunitas, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan
9. Melanjutkan terapi herbal, berpikir positif , dan menikmati momen
Lebih Semangat
1. Tidur dan bangun lebih awal untuk sholat malam atau aktivitas menulis
2. Berangkat ke kantor lebih pagi agar masih dapat udara segar dan pulang disiplin tepat waktu
3. Olahraga senam sedapat mungkin setiap Jumat pagi di kantor, kalau bisa jangan sampai absen kecuali dinas luar
4. Ikut yoga di kantor sepulang jam kerja setiap Rabu sore
5. Bersepeda atau jalan pagi setiap Sabtu dan Minggu pagi supaya fresh
6. Melanjutkan food combining dan mengurangi makan nasi, mengurangi minuman bersoda dan berwarna untuk lebih banyak minum air putih hangat
7. Disiplin mengatur waktu supaya semua kegiatan bisa dilaksanakan sesuai prioritas
8. Meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman sekedar bercengkerama, berkumpul dengan komunitas, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan
9. Melanjutkan terapi herbal, berpikir positif , dan menikmati momen
Saya suka bersepeda |
Lebih Semangat
Sebetulnya, saya merasa sudah cukup semangat di tahun 2017. Tapi, di tahun 2018 harus lebih semangat karena saya mulai menikmati aktivitas ngeblog, menulis, dan berkomunitas. Dampaknya saya rasakan positif bagi cara saya menghadapi hidup, berkolaborasi dengan sesama, dan berbagi.
Di tahun 2018, sedapat mungkin semangat menulis. Karena saya sudah merasakan bahwa menulis itu bisa menghasilkan uang, hmmm mengapa tidak ditekuni lebih semangat?.... Kan asyik banget, bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari kegiatan yang kita sukai. Bisa tambah banyak teman pula, yang akan membentuk networking baik untuk kolaborasi dalam bidang usaha apapun yang terbuka kesempatannya.
Cara paling jitu untuk lebih semangat di 2018 buat saya adalah dengan rajin bergaul. Dan asyiknya ikut komunitas menulis adalah gaulnya bisa online dan offline. Seru kan. Saya menyadari bahwa kehidupan itu bukan eksis kerja di kantor saja. Harus balance juga dengan bersenang-senang dan berbagi dengan sesama. Percayalah, semangat itu kan menular. Di komunitas menulis, kita bisa saling menularkan semangat. Bukan cuma semangat untuk menulis tapi juga semangat lainnya. Semangat berbagi, berjejaring, dan berkolaborasi untuk menjalin simbisosis mutualisme.
Saya telah menemukan passion saya di dunia verbal. Inilah motivasi saya untuk bersemangat menghidupkan passion di 2018. Lebih semangat menulis, itu harus dan pasti! Supaya lebih semangat saya akan:
1. Berupaya untuk update blog secara rutin
2. Lebih banyak baca buku untuk ide tulisan
3. Lebih aktif ikut lomba menulis
4. Beranikan diri untuk content afilliation dan penulisan komersial lainnya
5. Belajar kutak kutik blog dan berguru pada ahlinya
6. Coba kirim naskah ke penerbit dan berjejaring dengan kalangan penerbitan
7. Menambah jam terbang MC
Saya yakin, hidup akan jadi lebih semangat jika seimbang dalam bekerja dan berkarya. Dalam bekerja kita butuh upah dari hasil pekerjaan kita. Untuk biaya hidup. Dalam berkarya, kita mungkin akan menghabiskan banyak biaya tapi bisa juga menghasilkan uang. Berkarya lebih pada penyaluran inspirasi dan energi. Aktualisasi. Hasil karya yang penting bermanfaat, walau tak selalu dalam bentuk materi manfaatnya. Lebih bagus lagi jika bermanfaat bagi sebanyak mungkin umat.
Di tahun 2018, sedapat mungkin semangat menulis. Karena saya sudah merasakan bahwa menulis itu bisa menghasilkan uang, hmmm mengapa tidak ditekuni lebih semangat?.... Kan asyik banget, bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari kegiatan yang kita sukai. Bisa tambah banyak teman pula, yang akan membentuk networking baik untuk kolaborasi dalam bidang usaha apapun yang terbuka kesempatannya.
Cara paling jitu untuk lebih semangat di 2018 buat saya adalah dengan rajin bergaul. Dan asyiknya ikut komunitas menulis adalah gaulnya bisa online dan offline. Seru kan. Saya menyadari bahwa kehidupan itu bukan eksis kerja di kantor saja. Harus balance juga dengan bersenang-senang dan berbagi dengan sesama. Percayalah, semangat itu kan menular. Di komunitas menulis, kita bisa saling menularkan semangat. Bukan cuma semangat untuk menulis tapi juga semangat lainnya. Semangat berbagi, berjejaring, dan berkolaborasi untuk menjalin simbisosis mutualisme.
Saya telah menemukan passion saya di dunia verbal. Inilah motivasi saya untuk bersemangat menghidupkan passion di 2018. Lebih semangat menulis, itu harus dan pasti! Supaya lebih semangat saya akan:
1. Berupaya untuk update blog secara rutin
2. Lebih banyak baca buku untuk ide tulisan
3. Lebih aktif ikut lomba menulis
4. Beranikan diri untuk content afilliation dan penulisan komersial lainnya
5. Belajar kutak kutik blog dan berguru pada ahlinya
6. Coba kirim naskah ke penerbit dan berjejaring dengan kalangan penerbitan
7. Menambah jam terbang MC
Saya yakin, hidup akan jadi lebih semangat jika seimbang dalam bekerja dan berkarya. Dalam bekerja kita butuh upah dari hasil pekerjaan kita. Untuk biaya hidup. Dalam berkarya, kita mungkin akan menghabiskan banyak biaya tapi bisa juga menghasilkan uang. Berkarya lebih pada penyaluran inspirasi dan energi. Aktualisasi. Hasil karya yang penting bermanfaat, walau tak selalu dalam bentuk materi manfaatnya. Lebih bagus lagi jika bermanfaat bagi sebanyak mungkin umat.
Lebih Bermanfaat
Kalau saya bisa lebih sehat dan semangat di 2018, pasti saya bisa jadi lebih bermanfaat. Pertama, tentunya bagi keluarga. Jika saya sehat dan semangat, maka akan menular ke anggota keluarga. Selama ini, alasan saya untuk bisa bertahan dengan segala keterbatasan adalah keluarga, terutama kedua anak saya yang sehat dan pintar.
Keluarga, alasan pertama untuk menjadi bermanfaat |
Agar lebih bermanfaat, saya harus gunakan kesehatan dan semangat yang dimiliki untuk menghasilkan karya. Karya yang bermanfaat buat orang lain, misalnya tulisan yang menginspirasi. Jadi, saya harus bisa mewujudkan karya-karya nyata. Jangan cuma berwacana. Saya mungkin akan berusaha menciptakan kesempatan dan lahan sendiri untuk berkarya apabila tidak bisa diwujudkan di kantor. Hmmm, tantangan banget ini!
Lebih sehat, semangat, dan bermanfaat di 2018 nantinya ukurannya adalah karya yang saya hasilkan. Jadi tertantang nih. Modal saya sebetulnya hanya azam dalam hati, dan saya mau jadi pembelajar untuk bisa menjalani semua. Dengan mengucap asma Allah dan dukungan dari pasangan, Insha Allah saya siap menyongsong fajar 2018 dengan genggaman resolusi ini di tangan terkepal.
Dan tiada daya upaya selain atas pertolongan-Nya. Apabila di pagi hari masih terbangun dalam kondisi sehat, artinya Allah masih kasih waktu untuk menjadi insan yang bermanfaat. Semoga artikel ini akan jadi pengingat saya terus di sepanjang 2018 untuk konsisten mewujudkannya. Let's go Opi....lebih sehat, semangat, dan bermanfaat di 2018.....Chaiyooooo (Opi).
Pasangan jiwa, teman hidup untuk lebih sehat, semangat dan bermanfaat |
Semangat terus bu... :)
BalasHapusPasti :)
Hapussemoga tetap sehat ya mba, semangat untuk tahun 2018 nya
BalasHapusSemangaaaaaaad juga mba Ike
HapusAamiin
Semoga impian di tahun baru terkabul dan dimudahkan ya Bunda terutama kesehatan yang prima.
BalasHapusAamiin.... Iyaaaaaa.... Doa yg sama buat Rudi
HapusSaya juga ingin lebih bermanfaat di 2018 nanti. salam kenal.
BalasHapusSalam kenal Nahayuka... Sama deh kita.... Semoga dikuatkan iyess
Hapussemangaaaat... semoga resolusinya tercapai
BalasHapusSemangat balik mba
Hapussemoga di th 2018, tambah sehat ya mba... penyakit hilang semua. Aamiin
BalasHapusAamiiin.... Sehat sehat sehat....
HapusBahagianya menular lewat senyumannya mbak.Saya juga ingin bermanfaat bagi orang sekitar. Terimakasih ya, bikin bahagia juga mbak :)
BalasHapusKeep smiling form heart.... Semangat mba
HapusSemangat ya mbak, semoga resolusinya tercapai, kesehatan yang utama ya mbak
BalasHapusIyess kesehatan yg utama. Hatur nuhun mba evrina
HapusSemoga hanya sampai diagnosa, dan tahun depan, mbak Opi bisa benar-benar sehat ya. Aamiin.
BalasHapusIya mba.... Positive thinking dan tetap berusaha terbaik.... Semoga dikuatkan
HapusInsya Allah tercapai semua resolusinya ya
BalasHapusAamiin.... Makasih mba astri... Kita semangaaaaaaad yuk
HapusSemoga resolusi sehatnya dapat dicapai, mba.
BalasHapusSaya juga sedang menyemangati diri untuk rutin berolahraga.
Salam kenal, ya.
Aamiin.... Iya mba Ratna, perasaan kita pernah ketemuu yaaaa mba. Pas workshop SEO sama mba Nunik. Iya mba semoga bisa menua dlm kondisi sehat dan terus bermanfaat. Semangat juga ya mba ��������
Hapussehat sehat terus dan semoga resolusinya terwujud ya, aamiin.
BalasHapussalam kenal dari saya yg juga suka sepedahan :)
iyeeesss mbaaa. hayuk sepedahan bareng kapan kapan yaaaa
HapusSemangat Bu Novi, resolusi yang bagus di 2018, semoga tercapai ya Bu..
BalasHapusPeluuuuk Mb Opi...semangat sembuh dan sehat ya Mb :-)
BalasHapusPeluuuuuuk balik. Iya mba, semangat Insha Allah udah jalannya kyk gini hrs do my best dlm kondisi apapun
HapusSemoga selalu sehat ya bu. jika sehat insya ALLah tujuan buat terus bisa bermanfaat untuk orang lain juga akan tercapai dengan mudah aamiin
BalasHapusIyes mba.... Untukmu juga demikiaaaaan. Salam kenal
Hapussemoga tercapai resolusinya ya Mba aamiin
BalasHapusAamiin.... Semoga mba Desi juga demikian... Semangaaaaaaad
Hapus